Tanah Diatome

A.   Pengertian Tanah Diatome
Tanah diatomae dikenal dengan berbagai istilah seperti diatomit, kieselguhr, tripolit atau tepung fosil (Johnstone & Johnstone, 1961) atau tanah serap (Hoeve, 1984). Diatomit atau tanah diatomea adalah suatu batuan sedimen silika, yang secara geologi terbentuk dari akumulasi dan pengendapan kulit atau kerangka diatomea (fosil tumbuhan air atau binatang kersik atau ganggang bersel tunggal) dan terendapkan di danau atau non marin. Diatomea berasosiasi dengan elemen pengotor dan bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Elemen pengotor diatomea tersebut yaitu abu vulkanik, larutan garam, lempung, senyawa karbonat, pasir silika, dan unsur organik lainnya.


Gambar . Contoh endapan Hand specimen diatomea

Dalam bahasa Indonesia belum ada istilah yang tepat untuk “tanah diatomea”. Namun ada kesepakatan tak tertulis dengan sebutan tanah diatomea yang merupakan terjemahan dari bahasa asing “diatomea earth”. Nama lain untuk tanah adalah: Diatomea adalah salah satu jenis mineral opal (SiO2.nH2O), n berarti mengandung jumlah air yang berubah-ubah. Opal merupakan suatu mineral biasa dan jenisnya bermacam-macam. Jenis-jenis daripada opal ini adalah opal mulia, opal api, opal susu, opal biasa atau semi opal, batu opal, hialite, geyseritw, diatomea dan lain-lain (Manurung, M.S 1994).
Diatom Earth atau lebih dikenal dengan sebutan tanah diatom merupakan peristiwa yang terjadi apabila adanya penumpukan cangkang diatom yang telah mati, protoplasma sel dan pectin dari dinding selnya terdekomposisi dan terpisah dari lapisan silika. Karena cangkang tersebut mengandung silika, cangkang ini akan tetap utuh walaupun tertimbun selama berabad-abad. Selanjutnya silika mengendap di dasar air dan menjadi tanah diatom.
Diatome mempunyai berat jenis rendah (±0,45), oleh sebab itu agar diatome yang mati dapat membentuk endapan maka pengaruh arus air harus kecil. Sifat diatome yang lain selain berat jenis yang rendah adalah kemampuan daya serap air 25-45%, warna putih hingga coklat tergantung kontaminasinya, kemampuan daya hantar listrik atau panas rendah, di lapangan memberikan kenampakan seperti lembaran tipis dan mudah dipisahkan.
Diatomit mempunyai sifat porous, permeabel, ringan, mudah pecah, dan abrasif, densitas ruah 0,5 – 1 ton/m3, berat jenis, 2 – 2,3, porositas < 90%, dan kandungan cangkang 1,7 – 30 juta/cm3, dengan ukuran 0,001 – 0,4 mm. Sebagian diatomit berwarna putih atau abu-abu, akan tetapi ada juga yang berwarna kuning, coklat, merah muda, hitam, dan hijau, yang tergantung dari unsur pengotornya. Secara kimia, komposisi utama diatomit adalah silika, tetapi ada unsur lainnya seperti alumina, oksida besi, magnesium, sodium, potassium oksida, titanium oksida, fosfat, dan kalsium oksida.

  B.Proses Terbentuknya Tanah Diatome
Tanah diatomae merupakan salah satu bahan galian yang cukup melimpah di wilayah Indonesia. Salah satu daerah yang tersusun dari tanah diatomae adalah wilayah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, Sumatra utara, Cicurung, Bogor, Nanggulan, Yogyakarta, dan Jombang. Tanah diatomae dikenal dengan berbagai istilah seperti diatomit, kieselguhr, tripolit atau tepung fosil atau tanah serap.
Tanah diatomae merupakan salah satu adsorben yang berasal dari batuan sedimen silica yang berasal dari timbunan fosil tumbuhan alga uniseluler diatom (Bacillariophyceae), dimana jaringan batangnya terdiri dari SiO2. Tumbuhan alga ini kebanyakan hidup di air tawar dan air laut.  Diatomae earth atau tanah diatomae merupakan peristiwa yang terjadi apabilanya ada penumpukan cangkang diatom yang telah mati, protoplasma. Sel dan pectin dari dinding selnya terdekomposisi dan terpisah dari lapisan silica. Karena cangkang tersebut mengandung silica, cangkang ini akan tetap utuh walaupun tertimbun selama berabad-abad. Selanjutnya silica mengendap didasar air dan menjadi tanah diatome. Tanah yang mengandung diatom berwarna kuning keemasan. Rumus kimia tanah diatomae yaitu SiO2.nH2O.
Komposisi utama tanah diatomae berupa silica amorf yang kadarnya mencapai 55-70%, tergantung lingkungan setempat. Kadar senyawa silica dalam tanah diatomae sangat bervariasi, demikian juga strukturnya. Hal ini sangat dipengaruhi oleh asalnya. Komponen tanah diatomae yang berhubungan dengan sifat sebagai adsorben adalah silika, yang tentu saja berkaitan erat dengan struktur senyawa silika tanah diatomea tersebut.
Diatomae yang diperoleh dari penambangan dilakukan sortasi khususnya dipisahkan dari batuan yang lain dan dari bahan organik. Sesudahnya lalu digiling dan dihisap untuk mendapatkan ukuran butir yang halus atau diayak dengan ukuran yang dikehendaki.

Keterdapatan Tanah Diatome

       
·         Jawa Barat : Cicurug, Bogor, Darma, Kuningan (dengan kandungan SiO2 : 45,70-85,23%, Al2O3 : 34,20-4,86%, Fe2O3 : 6,20-1,4%, TiO : 1,20-0,21%, P2O5 : 0,07-0,01%, H2O : 12,18-4,86%, bahan organik : 6,67-11,30%); Cianjur Selatan; Cineam; Tasikmalaya; Nanggung, Bogor; Kec.Pagelaran, Cianjur.  
·        Jawa Tengah : Mendawa, Kec. Bumiayu; Brebes; Desa Pingit, Temanggung; Sangiran. Solo; Sumberlawang, Solo; Wadaslintang, Wonosobo; Wonosegoro, Boyolali.
·         Daerah Istimewa Yogyakarta : Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta (dalam bentuk tuf kaca yang dapat sebagai pengganti diatomea dengan komposisi SiO2 : 55,20%; Na2O: 1,73%; Al2O3 :16,80%; K2O: 1,10%; Fe2O3: 3,30%; CaO : 4,55%; H2O : 5,27%; MgO 1,38%).
·         Jawa Timur : Kabuh, Jombang (dengan komposisi : SiO2 : 35,0-52,0%; Al2O3: 11,0-19,0%; Fe2O3: 4,0-6,0%); Karangasem, Kriyan, Mojokerto.


Kegunaan Tanah Diatome

Diatomea yang diperoleh dari penambangan dilakukan sortasi khususnya dipisahkan dari batuan yang lain dan dari bahan organik. Sesudahnya lalu digiling dan dihisap untuk mendapatkan ukuran butir yang halus atau diayak dengan ukuran yang dikehendaki. Sesudah pengolahan dilakukan, baru dapat dimanfaatkan sesuai dengan kepentingannya antara lain:
·         Bahan Bangunan
Diatomea dicampur dengan bahan perekat, kemudian dicetak tekan dapat dimanfaatkan sebagai bata ringan ataupun wallboard. Bata cetak tekan dengan diberi pori-pori dapat dimanfaatkan sebagai dinding peredam.
·         Bahan Isolator/peredam panas
Karena sifatnya yang ringan, tidak terbakar, maka diatomea dengan bahan perekat tertentu dapat dicetak sesuai dengan bentuk dan ukuran. Salah satu penggunaannya untuk isolator pipa gas/cairan yang menghasilkan panas.
·         Bahan Penyaring/ Filter
Adanya SiO2 yang tak larut dalam air atau minyak, diatomea dimanfaatkan sebagai penyaring air/minyak kelapa.
·         Bahan Pemutih
Dicampur dengan bahan perekat, diatomea dimanfaatkan sebagai bahan pemutih pada industri kertas, cat tembok ataupun plamer/filler.
·         Bahan Keramik
Diatomea sebagai salah satu sumber silika sebagai pencampur bahan keramik disamping itu dimanfaatkan juga sebgai isolator pada industri elektronik, katalisator dalam laboratorium kimia.
·         Bahan Penggosok logam
Kandungan SiO2 yang tinggi, menyebabkan diatomea dapat dipergunakan sebagai bahan penggosok logam.








Posting Komentar

1 Komentar

youll-see mengatakan…
Apakah ada penjual tanah diatom ini yg sudah siap
Pakai di Indonesia? Thanks